
Ku tak tahu cara tuk menghiburmu Saudara...
Tapi cobalah untuk tersenyum
Meski pahit..., meski getir...
Memang terlalu mengerikan musibah itu
Hingga yang tersisa tinggal mayat dan air mata...
Orang-orang terkasihmu,
Tlah terlelap dalam dekapan maut...
Dan harta bendamu,
Tlah menjadi puing reruntuhan...
Musibah dan musibah... Bencana dan bencana...
Entah ini episode yang ke berapa
Dan entah akan ada berapa episode lagi
Yang tahu hanya Dia,
sang Sutradara kehidupan
Mungkin ini hanyalah pembersihan,
Atau seleksi alam...
Tapi ini bukanlah cara Tuhan tuk mengingatkan ummat-Nya
Karena Dia sangatlah pengasih...
Mungkin memang tiba saatnya bagi mereka untuk pergi
Seperti kita yang akan menyusul suatu hari
Ku tak tahu berapa beratnya deritamu
Ku tak tahu bagaimana remuknya jiwamu
Tapi cobalah untuk tetap tersenyum Saudara...
Jangan ada kata putus asa
Meski pahit... meski getir...